Sabtu, 22 Maret 2014

Mr. Bean

Mr. Bean adalah serial komedi televisi dari Inggris yang dibintangi oleh Rowan Atkinson. Program ini diproduksi oleh Tiger Television, yang kemudian berganti nama menjadi Tiger Aspect (perusahaan di mana Atkinson menanam sahamnya), untuk Thames Television dan awalnya hanya disiarkan di ITV. Di Britania Raya, acara ini sering disiarkan oleh PBS selama beberapa tahun dan sekarang telah tersedia dalam bentuk DVD.
Serial Mr.Bean pernah ditayangkan Indonesia di stasiun SCTV pada pertengahan 1990-an, TransTV pada pertengahan 2000-an, dan Trans7 pada pertengahan 2010-an.
Dalam serial ini Atkinson berperan menjadi seorang lelaki lucu, egois, dan banyak akal yang sering menghadapi situasi konyol karena ulah dan perbuatannya.
Dalam kesehariannya, Mr.Bean mengendarai sebuah Mini Cooper (pada episode awal berwarna jingga keluaran tahun 1969, tetapi lama kelamaan berganti menjadi keluaran 1977 dengan warna hijau jeruk nipis dan kap mesin berwarna hitam.
Humor dalam acara ini lebih bersifat fisikal (lawan dari verbal). Karakter utama jarang berbicara atau bahkan tidak berbicara sama sekali dalam sebagian besar episode. Acara ini mempertunjukkan bagaimana Mr. Bean berusaha melakukan kegiatan sederhana, seperti pergi berenang, mendekorasi apartemennya, atau mengerjakan ujian. Salah satu aksi Mr. Bean, yang konon paling disukai oleh penggemarnya, adalah ketika kepalanya terjepit di dalam seekor kalkun raksasa ketika ia berusaha membumbuinya. Kelucuan biasanya muncul ketika ia menerapkan solusinya sendiri terhadap berbagai masalah tanpa menghiraukan orang lain.
Mr. Bean adalah satu-satunya karakter yang berarti dalam acara ini (selain Teddy, beruang teddy kesayangannya) sedangkan karakter lain hanyalah sebagai pembanding terhadap berbagai keanehan yang dilakukannya. Selain Mr. Bean, hanya ada 2 pemeran pembantu yang muncul berulang; Irma Gobb, kekasihnya (diperankan oleh Matilda Ziegler) dan sebuah mobil roda tiga Reliant Regal Supervan warna biru muda (bila dapat dianggap sebagai karakter karena pengemudinya selalu anonim). Kadang kala, Angus Deayton, salah seorang penulis naskah acara ini, muncul dalam acara ini sebagai karakter tambahan dengan peran tidak tetap.
Adegan pembuka acara ini (digunakan mulai dari episode kedua dan seterusnya) menggambarkan Mr. Bean jatuh dari langit dalam sinaran cahaya. Banyak teori mengenai arti dari adegan ini, mulai dari kemungkinan Mr. Bean adalah alien, malaikat yang dikirim ke dunia, atau manusia yang telah mengalami penculikan oleh alien (abduction) yang kemudian mengalami berbagai kejadian aneh. Tetapi para produser serial ini berpendapat bahwa adegan tersebut bermaksud menunjukkan bahwa Mr. Bean adalah manusia biasa yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian (tetapi serial animasinya memberikan artian yang lebih jelas). Apapun arti dari adegan itu, yang jelas Mr. Bean adalah karakter yang tampak sendirian di dunia, kekanakan, dan kadang terlihat tidak memahami aspek-aspek dasar yang bekerja di dunia.
Lirik dalam bahasa Latin yang dinyanyikan oleh paduan suara pada kredit serial ini adalah:
  • "Ecce homo qui est faba"Behold the man who is a bean (Inilah orang yang merupakan kacang) (di awal acara).
  • "Finis partis primae"End of part one (Bagian pertama selesai) (sebelum iklan).
  • "Vale homo qui est faba"Farewell, man who is a bean (Selamat tinggal orang yang merupakan kacang) (di akhir acara).

Daftar episode

  1. Mr. Bean
  2. The Return of Mr. Bean
  3. The Curse of Mr. Bean
  4. Mr. Bean Goes to Town
  5. The Trouble with Mr. Bean
  6. Mr. Bean Rides Again
  7. Merry Christmas Mr. Bean
  8. Mr. Bean in Room 426
  9. Mind the Baby Mr. Bean
  10. Do It Yourself Mr. Bean
  11. Back to School Mr. Bean
  12. Tee Off Mr. Bean
  13. Good Night Mr. Bean
  14. Hair by Mr. Bean of London
  15. Bus Stop
  16. Library
Film dengan judul Bean dibuat berdasarkan acara ini pada tahun 1997. Berbeda dari serialnya, film ini menggunakan subplot dengan karakter-karakter yang lebih berkembang. Selain itu, dalam film ini Mr. Bean bukanlah pusat dari perhatian, ia menjadi tidak penting bila dibandingkan dengan konflik yang dihadapi oleh keluarga California yang menampungnya (setelah ia dikirim ke Amerika Serikat oleh para atasannya yang ingin lepas dari ketololannya).
Karakter Mr. Bean dihidupkan kembali pada tahun 2002 dalam serial animasi Mr. Bean. Ada yang mempertanyakan maksud dari produksi serial animasi ini – meskipun ia dapat menjalani petualangan (dan ekspresi wajah) yang jauh lebih "ajaib", kenikmatan menonton menjadi berkurang bila dibandingkan ketika karakternya diperankan oleh manusia. Namun, serial animasi ini menjadi patut diperhatikan karena episode akhirnya seolah merujuk pada teori bahwa Mr. Bean adalah "alien" dengan menggambarkan adanya suatu ras Bean identik yang datang untuk menjemput teman mereka yang telah lama hilang. Episode ini diakhiri dengan Mr. Bean yang lebih memilih untuk tinggal di bumi dengan kekasihnya.

Daftar episode serial animasi

  1. In the Wild / Missing Teddy
  2. No Parking / Bean's Bounty
  3. Artful Bean / The Fly
  4. Mime Games / Spring Clean
  5. No Pets / Ray of Sunshine
  6. Roadworks / Sofa
  7. Camping / Chocks Away
  8. In the Pink / Dinner for Two
  9. Treasure / Homeless
  10. Super Trolley / Magpie
  11. Hot Date / Wanted
  12. The Ball / Toothache
  13. Haircut / Neighbourly Bean
  14. Art Thief / Scaredy Bean
  15. A Royal Makeover / Super Marrow
  16. Car Trouble / Resturant
  17. Gadget Kid / Visitor
  18. Nurse! / Dead Cat
  19. Cat Sitting / The Bottle
  20. Birthday Bear / The Mole
  21. Royal Bean / Young Bean
  22. Hopping Mad / A Grand Invitation
  23. Big TV / Keyboard Capers
  24. Goldfish / Inventor
  25. A Running Battle / Egg and Bean
  26. Bean in Love / Double Trouble

lirik lagu a thousand years

Heart beats fast
Colors and promises
How do be brave
How can I love when I'm afraid
To fall
But watching you stand alone
All of my doubt
Suddenly goes away somehow

One step closer

I have died everyday
waiting for you
Darling, don't be afraid
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a thousand more

Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything
Take away
What's standing in front of me
Every breath,
Every hour has come to this

One step closer

I have died everyday
Waiting for you
Darling, don't be afraid
{ From: http://www.elyrics.net }
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a thousand more

And all along I believed
I would find you
Time has brought
Your heart to me
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a thousand more

One step closer
One step closer

I have died everyday
Waiting for you
Darling, don't be afraid,
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a thousand more

And all along I believed
I would find you
Time has brought
Your heart to me
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a thousand more

Raditya Dika

Raditya Dika (Dika Angkasaputra Moerwani) (lahir di Jakarta, 28 Desember 1984; umur 29 tahun[1]), akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller.[1] Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia.[rujukan?] Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru.[rujukan?] Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi.[1] Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).[1]

Karya

Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005).[2] Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia.[rujukan?] Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri.[3] Buku ini ditampilkan dalam format diary (buku harian).[rujukan?] Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik Radith, www.kambingjantan.com, yang sekarang menjadi www.radityadika.com.[1]
Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006.[4] Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith.[4] Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung.[4] Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.[4]
Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007.[5] Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB.[5] Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.[1]
Ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie.[6] Pada pertengahan bulan November 2009, melalui situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal edar sementara pada bulan Desember 2009.[1] Namun pada pertengahan bulan Desember silam, Radith kembali lewat situs resminya menyatakan bahwa buku kelimanya tersebut masih mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan cerita pada beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku tersebut akan mundur beberapa waktu.[1] Melalui situs resmi pribadinya pada bulan oktober 2011 ini Raditya Dika juga mengumumkan bahwa bukunya yang berjudul Manusia Setengah Salmon akan segera terbit tanggal 24 Desember 2011. Disitus itu Raditya Dika membuat countdown pada blognya agar para penggemarnya ingat tanggal terbit buku Manusia Setengah Salmon.

Perjalanan dan Pemikiran

Raditya Dika dalam sebuah acara talkshow.
Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award.[7] Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat.[7] Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudian ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu.[1]
Radit sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (mainstream).[rujukan?] Ia tampil dengan genre baru yang segar.[1] Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang.[rujukan?] Bagi Radith, ini adalah selling point-nya.[1]
Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi.[rujukan?] Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku.[rujukan?] Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru.[rujukan?] Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola.[1] Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth).[1] Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith.[rujukan?] Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya.[1] Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai.[rujukan?] Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.[1]
Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman.[rujukan?] Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran.[rujukan?] Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.[1]
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan.[1] Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal.[rujukan?] Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain.[1] Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku.[rujukan?] Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskop atau membeli makanan cepat saji.[rujukan?] Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.[1]
Bagi Radith hal ini memang sudah lazim.[rujukan?] Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif.[1] Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi.[rujukan?] Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.[1]
Radith kini meneruskan studinya di Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune,Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi. Tepat pada hari ulang tahunnya Raditya merayakannya bersama ratusan penggemarnya RDL (Raditya Dika Lovers) di Taman Mini Indonesia Indah.[1]
Berkat adanya Raditya Dika, komedi tunggal Indonesia tidak lagi kuno. Ia memiliki prinsip bahwa Komedi itu sebagian dari hidupnya. Karena komedi bisa membawa karirnya ke jenjang yang lebih baik.

Pendidikan

Karya tulis

Novel
Komik (bersama Adriano Rudiman)

Filmografi

Pemeran

Penulis skenario

Acara TV

Kotak Masih Cinta



Tik,.,tik,.,.tik
Waktu berdetik
Tak mungkin bisa ku hentikan
Maumu jadi mauku
Pahitpun itu ku tersenyum
Kamu tak tahu rasanya hatiku
Saat berhadapan kamu
Tik,.,tik,.,.tik,.,.
Air mataku
Biar terjatuh dalam hati
Mau ku tak penting lagi
Biar ku buat bahagiamu
Kamu tak tahu rasanya hatiku
Saat berhadapan kamu
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
Jadi diriku, yang masih cinta
Kamu tak tahu hancurnya hatiku
Saat berhadapan kamu
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
Jadi diriku, yang masih cinta

Lirik Giselle Pencuri Hati

Hanya ingin berdiam di keheningan malam
Membayangkanmu di depanku, aura dirimu mempesonaku
Dan ku terdiam di keheningan malam
Ku ingin memastikan diri apakah ku telah jatuh hati
Kepadamu pencuri hati
Yang tak ku sangka kan datang secepat ini
Padamu pencuri hati
Biarkan ini menjadi melodi cinta berdua
Dan ku terdiam di keheningan malam
Ku ingin memastikan diri apakah ku telah jatuh hati
Kepadamu pencuri hati
Yang tak ku sangka kan datang secepat ini
Padamu pencuri hati
Biarkan ini menjadi melodi cinta berdua
Kepadamu pencuri hati
Yang tak ku sangka kan datang secepat ini
Padamu pencuri hati
Biarkan ini menjadi melodi cinta berdua
(kepadamu pencuri hati
Yang tak ku sangka kan datang secepat ini)
Padamu pencuri hati
Biarkan ini menjadi melodi cinta berdua
(pencuri hatiku, pencuri hatiku) berdua

Last Child – Pedih


Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi…

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu…

Last Child - Percayalah


PERCAYALAH - LAST CHILD
Ujian hidup yang slalu menerpamu
Yang berjuang untuk hidup yang hanya sementara
Rasa perih yang hujani hatimu
Yang diberikan oleh rasa yang hanya sementara

Kita hidup di dunia yang penuh tanda tanya
Yang tak mampu kau ubah dan terpaksa mengikutinya
Kita berada diantara benar atau salah
Yang tak mungkin dapat kau ukur dengan rasa

REFF :
Berdoalah sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu
Dia kan menjawabnya
Percayalah Dia kan menunjukkan kasihNya kepadamu
Yang lalui jalanNya, PERCAYALAH

Wahai kamu yang tak sperti mereka
Yang terlihat cerah menjalani hidupnya
Pandangan hidup yang slalu lihat ke atas saja
Jadi pemicu keinginan yang tiada habisnya

REFF :
Bersujudlah akui pada Tuhan semua kelemahanmu
Dia kan menguatkannya
Memohonlah Dia kan memberikan yang terbaik untukmu
Melalui caraNya, PERCAYALAH

Cerpen Lucu: Tukang Mie Ayam Main Facebook

Kejadian ini bermula ketika secara tak sengaja aku berpapasan dengan tukang mie ayam keliling yang biasa beredar di depan rumah. Siang itu, kulihat dia tengah berasyik masyuk di pinggir jalan, cekikikan sambil melihat sesuatu yang ada di tangannya. Bahkan saking asiknya, gerobak mie ayam itu ditinggalkannya begitu saja, seakan mengundang pemulung jail untuk mengangkutnya.

Karena penasaran, diriku pun bertanya:
"Mas Jason (panggil saja demikian, karena dia sering dipanggil Son ama pelanggannya "Son..mie ayamnya siji maning sooon.."), sedang apa kok asik bener di pojokan?"

"Eh mas ganteng...( satu hal yang aku suka dari Jason adalah : Orangnya suka
bicara Jujur!), ini mas, lagi update status!!..." jawab Mas Jason.

***WADEZIG!!!

"Weehhh... njenengan fesbukan juga to??" tanyaku heran.

"Ya iyalah mas... hareee geneee ga fesbukan?! Lagian kan lumayan juga buat menjaring pelanggan lewat fesbuk, kata pak Hermawan Kertajaya kan dalam berdagang kita harus selalu melakukan diferensiasi termasuk dalam hal pemasaran mass." jawabnya lagi dengan penuh keyakinan.

***GLEK!!
Gw yang sering naik Kereta ke Jawa aja gak tau kalo ada yg namanya Hermawan Kereta Jaya

"Emang mas statusnya apa?" tanyaku penasaran.

"Nih mas aku bacain:
Promo Mie Ayam, beli dua gratis satu mangkok, beli tiga gratis nambah kuah, beli empat gratis timbang badan...takutnya anda obesitas...segera saya tunggu di gang Jengkol, depan tengkulak Beras Mpok Hepi. Mie Ayam Jason: Melayani dengan Hati... ampela, usus dan jeroan ayam lainnya." sambil menunjukan handphone-nya.

***GUBRAK!!
Dua kosong untuk mas jason. Gw yg uda lama fesbukan aja ga bisa bikin status se--atraktif dia.

Tapi ada yg aneh pas kulirik ke handphone  yang dia pake. Aku kira handphone-nya blackberry atau minimal nokia seri baru yang uda bisa pake internetan. Selidik punya selidik, ternyata...handphone-nya lawas bin jadul. HP yang masih monokrom, suara belum poliponik, dan masih pake antena luar kayak radio AM.

"Mas, tapi kok bisa update fesbuk pake henpon sederhana gitu? (bahasa halusnya henpon lawas). Gimana caranya?? tanyaku bingung.

"Owwh.. gampang mas, saya tinggal nulis statusnya lewat SMS lalu kirim ke Tri.” jawab dia datar.

"Ohh.. mas nya pake Kartu Three ya? Yang gratis internetan itu?" tanyaku lagi.

"Bukaaaan mas, Tri itu lengkapnya Tri Ambarwati. Dia itu pacar saya, sama-sama dari Tegal, yang kerjaannya jagain Warnet 24 Jam! Jadi kalo butuh update, tinggal sms dia aja nanti dia yang gantiin status saya. Lha wong dia tiap hari di depan komputer jagain warnet. Paling sebagai balesannya saya gratisin mie ayam seminggu sekali...murah to??" jawabnya sambil cengengesan.

Mendadak kepalaku pusing, bagaikan menderita dehidrasi akut sekaligus hipotermia tingkat tiga. Aku limbung mendengar jawaban SPEKTAKULER dari Mas Jason...BRUK!!

legenda rakyat jawa tengah

Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja dikaruniai seorang anak pun.

Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.

“Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa. “Terima kasih, Raksasa,” kata suami istri itu. “Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju.

Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.

Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.

Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya. Tapi mereka menjadi sangat takut. Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa datang kembali. Raksasa itu menangih janji untuk mengambil Timun Mas.

Petani itu mencoba tenang. “Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang bermain. Istriku akan memanggilnya,” katanya. Petani itu segera menemui anaknya. “Anakkku, ambillah ini,” katanya sambil menyerahkan sebuah kantung kain. “Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,” katanya. Maka Timun Mas pun segera melarikan diri.

Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas. Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan Raksasa. Raksasa menunggu cukup lama. Ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah dibohongi suami istri itu. Lalu ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Mas ke hutan.

Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat. Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.

Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri.

Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.

Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke dalamnya. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.

Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya. “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” kata mereka gembira.

Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi.

Cerita Legenda Kalimantan




Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.
Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.
Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, "Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?"
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
"Bukan," katanya dengan angkuh. "Ia adalah pembantuku !"
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
"Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?"
"Bukan, bukan," jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. " Ia adalah budakk!"
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.
Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa.
"Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia...."
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
" Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu...Ibu...ampunilah anakmu.." Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut " Batu Menangis ".
Demikianlah cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Legenda Banyuwangi



Dahulu kala, di ujung timur pulau Jawa berdiri sebuah kerajaan besar. Kerajaan itu diperintah oleh seorang raja yang bijaksana. Raja memiliki seorang putera bernama Raden Banterang.

Raden Banterang adalah seorang pemuda yang gagah berani.  Sayangnya, pangeran muda itu sering bertindak gegabah. Ia  sering bertindak tanpa  memikirkan lebih dahulu akibat perbuatannya.

Pada suatu hari,  Raden Banterang pergi ke hutan untuk berburu. Ia mengejar seekor rusa jauh ke tengah hutan.  Tiba-tiba ia bertemu dengan seorang gadis. Raden Banterang keheranan, mengapa  gadis cantik itu berjalan sendirian di tengah hutan?

“Siapa kamu? Mengapa kamu ada di hutan ini?”

“Namaku Surati. Ayahku raja kerajaan Klungkung. Ayahanda terbunuh dalam peperangan. Musuh mengejarku, untung aku berhasil lari dan bersembunyi di hutan ini,” kata gadis itu.

Raut muka Surati menjadi sedih dan air matanya mengalir. “Entah bagaimana nasib ibu dan kakakku. Kami terpisah.”

Raden Banterang iba mendengar cerita Surati. Ia kemudian mengajak gadis itu pulang ke istana. Beberapa hari kemudian mereka menikah.

Pada suatu hari, seperti biasa Raden Banterang pergi berburu.  Isterinya mengantarkannya  ke gerbang istana.

Di tepi hutan, Raden Banterang  bertemu dengan pengemis berpakaian robek-robek. Raden Banterang  memberikan sedekah  kepada pengemis itu.

“Tuanku,” kata pengemis, “Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kepadamu.”

“Rahasia?” sahut Raden Banterang, “Coba ceritakan kepadaku.”

“Tuan,” kata pengemis, “Berhati-hatilah pada isteri tuan. Ia minta bantuan seorang laki-laki untuk membunuh tuanku.”

Raden Banterang tertawa geli. “Wah, pengemis ini pasti kurang waras pikirannya. Bagaimana mungkin Surati yang begitu lemah lembut tega melakukan itu? Lagi pula pengemis ini kan tidak kenal aku dan isteriku?”

Pengemis itu berkata, “ Tuan akan  percaya kepadaku bila melhat bukti  kejahatannya. Isteri  tuankui menyimpan barang  milik laki-laki itu di bawah bantalnya.” Kemudian ia pergi.

Raden Banterang pulang ke istana. Ia merasa gelisah. Ia tidak percaya kepada si pengemis, namun kata-kata pengemia itu terus mengganggu pikirannya. Ia kemuudian menuju tempat tidurnya dan mengangkat bantal isterinya. Betapa terperanjatnya ketika ia menemukan sebuah ikat kepala laki-laki di bawah bantal itu.

Raden Banterang sangat marah. Beraninya Surati yang dulu hidup sebatang kara di hutan, yang ditolong dan kemudian dinikahinya  sekarang berbuat keji kepadanya. “Sebelum ia mencelakaiku, lebih baik aku berjaga-jaga.”

Diajaknya isterinya berjalan-jalan di tepi sungai. Ia kemudian menceritakan pertemuannya dengan  pengemis di hutan.

“Kanda,” kata Surati, “Jangan percaya cerita pengemis  itu, saya tidak pernah memiliki niat jahat kepada kanda.”

“Ini apa?” kata Raden Bentareng sambil menunjukkan ikat kepala yang ditemukannya.

Surati kemudian menuturkan bahwa setelah suaminya berangkat berburu, ia bertemu dengan seorang pengemis berpakaian robek-robek di gerbang istana.  Ternyata pengemis itu adalah kakak kandungnya, Rupaksa. Surati sangat gembira karena selama ini ia mengira kakaknya itu sudah meninggal.

Tak disangkanya Rupaksa  menyimpan dendam kepada keluarga suaminya. Rupaksa menyuruhnya membunuh suaminya sendiri untuk membalas dendam. Surati tidak mau. Kakaknya sangat marah. Walaupun Surati mengatakan bahwa keluarga suaminya tidak pernah terlibat perang dengan kerajaan Klungkung, kakaknya tetap ingin membunuh Raden Banterang. Akhirnya Rupaksa memberikan ikat kepalanya kepada Surati dan menyuruhnya meletakkannya di bawah bantal.

“Aku tak percaya kepadamu,” kata Raden Banterang kepada isterinya. “Rencanamu kali ini gagal, namun suatu saat nanti pasti kau mencobanya lagi.”

Raden Banterang menghunus kerisnya dan berjalan mendekati isterinya.

“Kanda,” kata Surati, “Aku tidak berdusta. Aku akan membuktikannya. Bila aku bersalan,  air sungai ini akan menjadi keruh dan berbau busuk. Namun sebaliknya bila aku tidak bersalah, air akan  jernih dan berbau wangi”

Ia kemudian melompat ke dalam sungai sebelum suaminya sempat mencegah.  Raden Banterang merasa sedih karena isterinya tenggelam sekaligus lega karena ia tak perlu membunuh isterinya sendiri.

Raden Banterang beranjak pulang. Tiba-tiba bertiup angin bertiup dari arah sungai membawa bau harum semerbak. Air sungai berubah menjadi jernih bekilauan. Raden Banterang sangat menyesal. Tahulah ia bahwa isterinya tidak bersalah.  Namun semuanya telah terlambat. Sejak itu tempat itu dikenal sebagai Banyuwangi  yang artinya air yang harum.

Teks legenda Tangkuban Perahu Dalam Bahasa Inggris

Once upon a time in west Java, Indonesia lived a wise king who had a beautiful daughter.   Her name was Dayang Sumbi.  She liked weaving very much.  Once she was weaving a cloth when one of her tool fell to the ground.  She was very tired at the time so she was too lazy to take it.  Then she just shouted outloud.
‘Anybody there?  Bring me my tool.  I will give you special present.  If you are female,  I will consider you as my sister.  If you are male, I will marry you
Suddenly a male dog, its name was Tumang, came.  He brought her the falling tool.  Dayang Sumbi was very surprised.  She regretted her words but she could not deny it.  So she had to marry Tumang and leave her father.  Then they lived in a small village.  Several months later they had a son.  His name was Sangkuriang.  He was a handsome and healthy boy.
Sangkuriang liked hunting very much.  He often went hunting to the wood using his arrow.  When he went hunting Tumang always with him.  In the past there were many deer in Java so Sangkuriang often hunted for deer.
One day  Dayang Sumbi wanted to have deer’s heart so she asked Sangkuriang to hunt for a deer.   Then Sangkuriang went to the wood with his arrow and his faithful dog Tumang.  But after several days in the wood Sangkuriang could not find any deer.  They were all disappeared.  Sangkuriang was exhausted and desperate.  He did not want to disappoint her mother so he killed Tumang.  He did not know that Tumang was his father.  At home he gave Tumang’s heart to her mother.
But Dayang Sumbi knew that it was Tumang’s heart.  She was so angry that she could not control her emotion.  She hit Sangkuriang at his head.  Sangkuriang was wounded.  There was  a scar in his head.    She also repelled her son.   Sangkuriang left her mother in sadness.
Many years passed and Sangkuriang became a strong young man.  He wandered  everywhere.     One day he arrived at his own village but he did not realized it.  There he met Dayang Sumbi.  At the time Dayang Sumbi was given an eternal beauty by God so she stayed young forever.  Both of them did not know each other.  So they fell in love and then they decided to marry.
But then Dayang Sumbi recognized a scar on his Sangkuriang’s head.  She knew that Sangkuriang was his son.  It was impossible for them to marry.  She told him but he did not believe her.  He wished that they marry soon.  So Dayang Sumbi gave a very difficult condition.  She wanted Sangkuriang to build a lake and a boat in one night!  She said she needed that for honeymoon.
Sangkuriang agreed.  With the help of genie and spirits Sangkuriang tried to build them.  By midnight he had finished  the lake by building a dam in Citarum river.  Then he started building the boat.  It was almost dawn when he nearly finished it.  Meanwhile Dayang Sumbi kept watching on them.  She was very worried when she knew this.  So she made lights in the east.  Then the spirits thought that it was already dawn.  It was time for them to leave.  They left Sangkuriang alone.  Without their help he could not finish the boat.
Sangkuriang was very angry.  He kicked the boat.  Then the boat turned out to be Mount Tangkuban Perahu.  It means boat upside down.  From a distant it looks like a boat upside down.

Cerita Rakyat Legenda Malin Kundang

Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas.
Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.
Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.
Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. “Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang. “Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.
Pesan Moral Cerita Rakyat Legenda Malin Kundang : Sebagai seorang anak, jangan pernah melupakan semua jasa orangtua terutama kepada seorang Ibu yang telah mengandung dan membesarkan anaknya, apalagi jika sampai menjadi seorang anak yang durhaka. Durhaka kepada orangtua merupakan satu dosa besar yang nantinya akan ditanggung sendiri oleh anak.
Demikianlah Cerita Rakyat Legenda Malin Kundang ... Selesai

Lirik Lagu dan Terjemahan Just Give Me A Reason - Pink feat. Nate Ruess


Right from the start, you were a thief
Sejak awal, kau adalah pencuri

You stole my heart and
Kau curi hatiku dan

I your willing victim
Akulah korbanmu yang rela

I let you see the parts of me
Kubiarkan kau melihat bagian-bagian diriku

That weren't all that pretty
Yang tak semuanya indah

And with every touch
Dan dengan setiap sentuhan

You fixed them
Kau sembuhkan semuanya

Now, you've been talking in your sleep
Kini kau sering ngelindur

Oh oh, things you never say to me
Oh oh, hal-hal yang tak pernah kau katakan padaku

Oh oh, tell me that you've had enough
Oh oh, katakanlah kau sudah muak

Of our Love, our Love
Akan cinta kita, cinta kita


CHORUS
Just give me a reason
Berilah aku satu alasan

Just a little bit's enough
Sedikit saja sudah cukup

Just a second, we're not broken
Sedetik saja, kita tak hancur

Just bent, we can learn to LOVE again
Hanya bengkok, kita bisa belajar mencinta lagi

Oh, it's in the stars
Oh, tertulis di bintang

It's been written in the scars on our hearts
Telah tertulis pada luka-luka di hati kita

We're not broken
Kita tak hancur

Just bent, we can learn to love again
Hanya bengkok, kita bisa belajar mencintai lagi


I'm sorry I don't understand where
Maaf aku tak mengerti darimana

All of these is coming from
Asal semua ini

I thought that we were fine
Dulu kukira kita baik-baik saja

(Oh, we had everything)
(Oh, kita punya segalanya)

Your head is running wild again
Kepalamu  menggila lagi

My dear, we still have everything
Kasih, kita masih punya segalanya

And it's all in your mind
Dan semuanya ada di pikiranmu

(Yeah, but this is happenin')
(yeah, tapi akan terjadi)

You've been having real bad dreams
Kau sering alami mimpi yang sangat buruk

Oh oh, used to lie so close to me
Oh oh, dulu biasanya kau berbaring dekat denganku

Oh oh, there's nothing more than empty sheets
Oh oh, kini hanya ada selimut hampa

Between our love, our love
Di antara cinta kita, cinta kita

Ooooh, our love, our love
Ooooh,  cinta kita, cinta kita

CHORUS

Oh, tear ducts and rust
Oh air mata mengalir dan berkarat

I'll fix it for us
Kan kuperbaiki untuk kita

We're collecting dust
Kita kan kumpulkan debu

But our love's enough
Tapi cinta kita tlah cukup

You're holding it in
Kau mendekapnya

You're pouring a drink
Kau tuangkan minuman

No, nothing is as bad as it seems
Tak ada yang seburuk seperti kelihatannya

We'll come clean
Kita kan membereskannya


CHORUS (2x)

Ooh, we can learn to love again
Ooh, kita bisa belajar mencinta lagi

Ooh, we can learn to love again
Ooh, kita bisa belajar mencinta lagi

Oh, that we're not broken
Oh, bahwa kita tak hancur

Just bent and we can learn to love again
Hanya bengkok dan kita bisa belajar mencinta lagi


7 Cara Menghilangkan Stres Menurut Islam


Berikut adalah tips manjur cara menghilangkan stres menurut Islam sebagai pegangan dalam menghadapi tuntutan jaman yang serba cepat dan kompetisi kehidupan. Tiap-tiap orang mempunyai “boiling point” atau titik didih untuk menghadapi tingkat masalah. Misalnya, ada pegawai yang bila kena marah bos nya sedikit saja sudah stres sementara ada pula yang cukup menghadapinya dengan santai. Hal ini sangat pas bahwa Allah tidak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambanya. Stres pemicunya bisa bermacam-macam, bisa masalah pekerjaan, pasangan hidup, kesulitan ekonomi, kesehatan, keluarga, dan lain-lain.
cara menghilangkan stres
Salah satu obat mujarab menghilangkan stres menurut islam adalah dengan selalu MENGINGAT ALLAH. Hal ini sesuai dengan janji-Nya.
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka jadi tentram dengan mengingat Allah SWT. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tentram.” (QS Ar-Ra’d 28)
Sederhana bukan, dikala keadaan sedang sempit, ketika sang ayah pulang tidak membawa uang padahal susu untuk buah hati habis, seorang salesman belum juga mendapat order, pasangan suami istri yang belum juga diberi keturunan, utang yang membelit sementara tidak ada pandangan kapan akan membayar. STOP dan ingatlah Allah, yakinlah bahwa semua yang terjadi adalah kehendaknya dan tugas anda hanyalah sebagai pelaksana.
Dengan terus mengingat Allah maka akan mudah untuk menghilangkan stress dan jauh dari rasa putus asa, depresi dan gelisah. Agar hati terus menjadi tenang hendaknya tingkah laku keseharian kita diisi dengan mengingat dan menyebut nama Allah SWT. Mulai dari bangun tidur, syukuri nikmat yang ada, ingat nikmat bukan hanya rejeki, sinar matahari, udara yang kita hirup dan nyawa yang masih dibadan, dan masih banyak lagi adalah nikmat yang besar. Biasakan untuk memperbanyak solat sunah, seperti solat dhuha yang dan tahajud. Usahakan pula solat tepat waktu, yakinlah bila kita menolong agama Allah, maka Dia akan senantiasa memberikan kemudahan.
Mengingat Allah bisa didalam hati ataupun secara lisan. Untuk mempermudah, biasakan untuk berdzikir setiap saat di manapun kita berada. Ingatlah bahwa yang menentukan hidup-mati kita adalah Dia. Jika kita gagal menggapai cita-cita, ingatlah semuanya itu adalah ketentuan Allah SWT.
Dengan sikap tersebut, maka kita akan selalu optimis dan tidak mudah putus asa karena Islam melarang umatnya berputus asa. Setiap muslim harus meyakini benar bahwa setiap makhluk yang ada di muka bumi ini ditanggung oleh Allah SWT rezekinya.
Apabila tips cara menghilan